A.
Judul

Peningkatan Kemampuan Menulis Surat pada Siswa Kelas IV
SD Negeri 2 Sukajaya Melalui Penggunaan Pendekatan Komunikatif
B.
Penulis
Nama : Tika Kartika, S.Pd.SD.
Tempat Tugas :
SD Negeri 2 Sukajaya, Kec. Cimerak, Kab. Ciamis
No. Tlp :
085223493710
C.
Abstrak
Pengelolaan
proses pembelajaran menulis surat pada
siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya, kurang dilakukan secara profesional oleh
guru. Akibatnya, sebagian besar siswa kurang berhasil mencapai tujuan. Salah
satu faktor penyebabnya, adalah penggunaan teknik yang kurang tepat. Untuk
mengatasinya digunakan pendekatan komunikatif. Pokok masalah dalam penelitian
ini dirumuskan melalui dua pertanyaan berikut: (1) bagaimana langkah-langkah menggunakan
pendekatan komunikatif untuk meningkatkan kemampuan menulis surat pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya; dan
(2) apakah penggunaan pendekatan komunikatifdapat meningkatkan kemampuan siswa Kelas
IV SD Negeri 2 Sukajaya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
metode penelitian tindakan kelas. Setelah melakukan serangkaian kegiatan
penelitian, akhirnya diperoleh hasil yang menunjukkan ada peningkatan kemampuan
menulis surat pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya setelah digunakan pendekatan
komunikatif.
D.
Kata
Kunci: Peningkatan, Kemampuan Menulis Surat, Pendekatan
Komunikatif
E.
Pendahuluan
a.
Latar Belakang Masalah
Di
sekolah, keberhasilan siswa dalam menguasai suatu kompetensi, sangat bergantung
pada upaya guru. Upaya dimaksud biasa disebut berbagai cara untuk membelajarkan
siswa. Guru yang kurang memilikinya, tidak akan berhasil membelajarkan siswa
yang berbeda karakter, seperti karakter siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya. Di
sinilah kemampuan guru perlu terus ditingkatkan.

Untuk
mengetahui faktor penyebabnya, cara yang ditempuh adalah merefleksi proses
pembelajaran menulis surat yang telah
lalu. Mulai dari menelaah setiap komponen perencanaan hingga pelaksanaan
pembelajaran yang telah berlangsung, akhirnya diperoleh suatu gambaran yang
kurang baik. Selain karena kurang didukung oleh perencanaan yang matang, saat
pelaksanaan pembelajaran pun tidak terjadi proses transformasi yang diinginkan
dari guru ke siswa. Pusat perhatian guru saat itu lebih tertuju pada penyajian
materi ajar yang harus selesai disampaikan selama 70 menit. Oleh karena itu, kesempatan
untuk belajar bagi siswa, sangat kurang. Bisa jadi, karena kesalahan serupa ini
akhirnya sebagain besar siswa kurang berhasil menguasai kompetensi lainnya pada
mata pelajaran bahasa Indonesia.
Guna
menindaklanjuti persoalan di atas, penulis dan rekan sejawat bersepakat untuk
melakukan perbaikan pengelolaan pembelajaran menulis surat pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya. Upaya
yang ditempuh dalam rangka itu, yakni mengadakan penelitian tindakan kelas.
Adapun tindakan nyata yang dijadikan sebagai solusinya, akan dikupas lebih
mendalam pada bagian cara pemecahan masalah.
b. Identifikasi
Masalah
1.
Dalam
memenuhi tuntutan pembelajaran menulis surat, sebagian besar siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dinilai kurang mampu.
2.
Pembelajaran
menulis surat di Kelas IV SD Negeri 2
Sukajaya, tidak ditunjang dengan perencanaan yang matang oleh guru.
3.
Pada
saat pelaksanaan pembelajaran menulis surat di Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya,
siswa kurang diberi kesempatan oleh guru untuk belajar memenuhi setiap
tuntutan.
4.
Guru yang harusnya terfokus pada proses belajar
siswa bukan pada penyajian materi ajar, telah memberi dampak kurang baik
terhadap tumbuhkembangnya kemampuan siswa dalam memenuhi setiap tuntutan
pembelajaran menulis surat.

c. Cara
Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah dilakukan dengan cara menggunakan pendekatan
komunikatif. Efektivitas pendekatan ini
dalam mengatasi masalah tersebut diuji dalam tiga siklus perbaikan pengelolaan
pembelajaran menulis surat. Besar harapan pada siklus ketiga, baik guru maupun
siswa mampu berlaku semestinya.
d. Rumusan
Masalah
Pokok masalah penelitian ini dirumuskan dalam dua
pertanyaan berikut.
1. Bagaimanakah langkah-langkah menggunakan
pendekatan komunikatif agar dapat
meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat ?
2. Apakah
penggunaan pendekatan komunikatifdapat
meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat ?
e.
Kajian
Pustaka
1.
Menulis
Surat Pribadi
Surat pribadi, yaitu pemberian dari
seseorang kepada orang lain yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang berlaku
dalam penulisan surat formal karena surat pribadi sifatnya nonformal.surat
pribadi bersifat tidak resmi dan berisi masalah-masalah pribadi.Meskipun
bersifat tidak resmi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat
pribadi, antara lain etika dan sopan-santun berkirim surat. Bahasa yang
digunakan dalam surat pribadi tergantung dari orang yang menerima surat.
Misalnya, menulis surat kepada guru berbeda bahasanya dengan menulis surat
kepada sahabat. Apabila menulis surat kepada guru, sebaiknya menggunakan bahasa
baku atau formal. Lain halnya jika kamu menulis surat kepada sahabat, tidak
harus menggunakan bahasa baku tetapi dapat memakai bahasa santai atau bahasa
yang biasa dipakai dalam pergaulan sehari-hari. Seperti surat-surat yang lain,
surat pribadi juga mempunyai format atau pola tertentu.
2.
Ciri-ciri
Surat Pribadi
Surat pribadi memiliki ciri spesifik
yang membedakannya dengan jenis surat lain. Adapun ciri-ciri tersebut, sebagai
berikut.
1)
Gaya bahasa yang digunakan sangat personal.
Bebas, tidak resmi serta boleh menggunakan bahasa sehari-hari.
2)
Tidak ada sistematika penyusunan surat yang
baku..
3)
Pesan, amanat dan isi surat sangat beragam.
Bisa saja lebih dari satu, tergantung mood atau keperluan si pembuat surat.
4)
Tidak memerlukan kop surat dan aturan
penulisan surat resmi lainnya.
3.
Pola Surat
Pribadi
Pola atau format penulisan surat
pribadi, salah satunya dapat diuraikan sebagai berikut.
1)
Kota dan tanggal surat.
2)
Nama dan alamat penerimaan surat (sering kali
tidak ditulis karena biasanya sudah dicantumkan pada amplop surat).
3)
Salam pembuka.
4)
Paragrafpembuka.
5)
Isi surat.
6)
Paragraf penutup.
7)
Salam penutup.
8)
Nama dan tanda tangan pengirim surat.
Contoh surat pribadi yang sipatnya mengundang

b.
Pendekatan Komunikatif
Menurut
Maley (1986), pembelajaran bahasa yang mempergunakan pendekatan komunikatif
mempunyai ciri pokok sebagai berikut.
1)
Lebih mengonsentrasikan diri pada penggunaan
dan kelayakan bahasa daripada bentuk bahasa.
2)
Lebih cenderung menfokuskan diri pada
kefasihan bahasa daripada akurasi bahasa.
3)
Lebih mengutamakan perhatian pada tugas
komunikasi daripada bentuk latihan.
4)
Lebih mengutamakan inisiatif pelajar dan
interaksi mereka daripada peran guru.
Dari kedua
pendapat ahli di atas, penulis memperoleh suatu gambaran mengenai ciri-ciri
pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa, termasuk dalam menulis.
Ciri-ciri tersebut, ringkasnya sebagai berikut.
1)
Adanya kegiatan komunikasi fungsional dan
interaksi sosial yang saling berkaitan erat.
2)
Pembelajaran berorientasi pada pemerolehan
kompetensi komunikatif, bukan ketepatan gramatikal.
3)
Pembelajaran diarahkan pada modifikasi dan
peningkatan murid dalam menemukan kaidah bahasa lewat kegiatan berbahasa.
4)
Materi pembelajaran berangkat dari analisis
kebutuhan berbahasa pembelajar.
5)
Pentingnya faktor afektif dalam belajar
bahasa.
Pembelajaran bahasa yang komunikatif nampak lebih
humanistik, yaitu sentralitas kegiatan kelas lebih banyak terletak pada siswa
daripada supremasi guru (learner-centered rather than teacher centered).
Guru dalam proses ini berfungsi sebagai fasilitator, siswa diberi kebebasan,
otonomi, tanggungjawab dan kreativitas yang lebih besar dalam proses belajar.
Sebagai fasilitator guru harus bisa mengkoordinasikan kegiatan siswa dan
menjamin kegitan-kegiatan kelas berjalan dengan baik. Dalam pembelajaran
membaca dan menulis, guru bisa juga berperan sebagai pengajar biasa yaitu:
menyajikan materi, memberi latihan dan melakukan evaluasi serta memberikan
umpan balik. Dalam kegiatan-kegiatan komunikatif guru berperan sebagai individu
yang diharapkan memberi nasihat, memantau kegiatan siswa, menentukan latihan
dan memberikan bimbingan (Littlewood, 1981:128).
F.
Metodologi
Penelitian
a.
Subjek,
Waktu, dan Tempat Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya, Kecamatan Cimerak,
Kabupaten Ciamis tahun pelajaran 2009/2010, yang berjumlah 20 orang.
Waktu
penelitian ini dilaksanakan pada jam pelajaran efektif di kelas untuk mata
pelajaran bahasa Indonsia di Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya, Kecamatan Cimerak,
Kabupaten Ciamis pada semester II tahun pelajaran 2009/2010. Pelaksanaan siklus I pada hari Senin, tanggal
10 Juni 2009. Siklus II dilaksanakan minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 17
Juni 2009. Jeda waktu satu minggu dari pelaksanaan siklus II dilaksanakan
siklus III (Senin, tanggal 24 Juni 2009).
Tempat
penelitian ini berlangsung, yakni di ruang Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya,
Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis.
b.
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (action research classroom). Menurut Syamsuddin dan Damaianti (2009:
221) bahwa penelitian tindakan kelas merupakan upaya mengujicobakan ide-ide ke
dalam praktik pembelajaran untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar
memperoleh dampak nyata dari situasi. Penelitian tindakan kelas adalah suatu
bentuk penelitian refleksi diri yang secara kolektif dilakukan peneliti dalam
situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik pendidikan dan
sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktik ini dan terhadap situasi
tempat dilakukan praktik-praktik ini.
c.
Sumber
Data
Sumber data penelitian ini, yaitu penulis yang
bertugas mengajar di Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dan siswa Kelas IV SD Negeri
2 Sukajaya dalam pembelajaran menulis surat berdasarkan ketentuan pendekatan
komunikatifyang dilaksanakan dalam tiga siklus. Selain itu, terdapat sumber
data lainnya, yakni rekan sejawat yang bertugas sebagai kolabolator.
d.
Teknik dan Instrumen
Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik dan instrumen yang
digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini, yakni sebagai berikut.
1. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data
tentang aktivitas guru dan siswa dalam setiap siklus pembelajaran menulis surat
yang disajikan dengan menggunakan pendekatan
komunikatif. Instrumen yang digunakan
untuk teknik ini, yaitu lembar observasi.
2. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan
siswa dalam menulis surat setelah digunakan pendekatan komunikatif. Instrumen
yang digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar tes.
3. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data
tentang hal-hal yang dirasakan guru dan siswa dalam setiap siklus pembelajaran menulis
surat yang disajikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif. Instrumen yang
digunakan untuk teknik ini, yaitu lembar wawancara.
4. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data
tentang dokumen-dokumen yang berhubungan dengan setiap siklus pembelajaran
menulis surat yang disajikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif.
Instrumen yang digunakan untuk teknik ini, yaitu dokumentasi RPP secara
tertulis untuk setiap siklus, poto KBM setiap siklus, dan dokumentasi hasil tes
setiap siklus KBM.
5. Teknik diskusi digunakan dalam rangka merepleksi
keberhasilan dan kegagalan setiap siklus pembelajaran menulis surat yang
disajikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif. Instrumen yang digunakan
untuk teknik ini, yaitu lembar diskusi yang berisi hal-hal yang harus
didiskusikan pada tahap refleksi.
e. Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian ini didasarkan pada model
Elliot (dalam Syamsuddin dan Damaianti, 2009: 221), yang
dilaksanakan dalam tiga siklus. Implementasi desain tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut.
![]() |
f. Teknik
Analisis Data
Data yang dikumpulkan
melalui beberapa teknik pengumpul data, dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran.
1. Kemampuan
dianalisis dengan cara menganalisis nilai rata-rata ulangan tiap siklus.
Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
2. Aktivitas
siswa dalam PBM dianalisis dengan cara menganalisis tingkat keaktifan siswa
dalam PBM. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
3. Implementasi
pembelajaran menulis surat yang disajikan dengan menggunakan pendekatan
komunikatifdianalisis dengan cara menganalisis tingkat keberhasilan, kemudian
dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
g. Prosedur
Penelitian
Prosedur
penelitian ini menempuh empat tahapan berikut: (1) menyusun rencana tindakan,
(2) melaksanakan tindakan, (3) mengamati pelaksanaan tindakan, dan (4)
merefleksi hasil pelaksanaan tindakan. Adapun deskripsi dari setiap tahapan
tersebut pada masing-masing siklus, sebagai berikut.
G. Hasil
Penelitian dan Pembahasan
a.
Langkah-langkah
Penggunaan Pendekatan Komunikatifuntuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Surat pada Siklus I
Pada
siklus I, langkah-langkah penggunaan teknik klaborasi untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis surat dengan pilihan kata yang tepat, menempuh
empat tahapan kegiatan, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Berdasarkan
hasil pengamatan rekan sejawat terhadap aktivitas guru dan siswa pada KBM
siklus I diperoleh beberapa catatan, yaknisebagai berikut.
1) Pada
tahap kegiatan awal pembelajaran, aktivitas guru belum tampak kaku. Guru tampak
masih sanggup mengondisikan diri dan siswa, terutama pada saat apersepsi dan
apresiasi tujuan pembelajaran serta langkah-langkah untuk mencapainya. Demikian
pun dengan siswa, belum dihadapkan dengan suatu kesulitan.
2) Pada
tahap kegiatan inti pembelajaran, guru dan siswa mulai dinilai serba salah.
Peran guru yang seharusnya membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses
berkolaborasi menulis surat , kurang mampu dilakukan secara profesional. Itu
sebabnya aktivitas belajar siswa dinilai masih sangat jauh dari yang
diharapkan.
3) Berdasarkan
hasil evaluasi, diketahui masih banyak siswa yang kurang mampu, baik dalam menulis
surat berdasarkan gagasan pokok maupun menulis
surat.
Selain
itu, rekan sejawat pun menilai setiap aktivitas guru dan siswa, seperti
tertuang pada tabel berikut
Tabel 1
Nilai Aktivitas Guru dan Siswa dalam KBM
Siklus I
No
|
Aktivitas
guru dan siswa
|
Pengamat
I
|
Pengamat
II
|
||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
|
Prapembentukan
kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1)
kemampuan guru dalam mengondisikan kelas
dan siswa
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2)
keikutsertaan siswa dalam mengondisikan
kelas dan diri sediri
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3)
kemampuan guru dalam apersepsi
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4)
keikutsertaan siswa dalam kegiatan
apersepsi
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
5)
kemampan guru dalam mengawasi tes
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6)
keikutsertaan siswa dalam tes awal
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7)
kemampuan guru dalam menjelaskan
langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
8)
respon siswa terhadap penjelasan guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
9)
kemampuan guru dalam memotivasi siswa
sebelum proses pembentukan kompetensi
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
10) motivasi
siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
2.
|
Proses
pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1)
kemampuan guru dalam menyajikan materi ajar
dan memberikan contoh
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2)
konsentrasi siswa terhadap materi ajar dan
contoh yang diberikan guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
1) Kemampuan
guru dalam membimbing siswa
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2) Proses
belajar siswa dalam menulis surat.
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3) Kemampuan
guru dalam memberikan instruksi pada siswa agar menulis surat sesuai dengan
ketentuan.
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4) Proses
belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok.
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3)
kemampuan guru dalam mengatasi kesulitan
siswa dalam memenuhi intruksinya
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4)
proses belajar siswa berdasarkan solusi
yang diberikan guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
5)
kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa
agar menuliskan gagasan pokok
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6)
proses belajar siswa dalam menuangkan
gagasan pokok ke dalam surat
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7)
kemampuan guru dalam menggiring siswa agar
berkolaborasi untuk saling memberi dan menerima komentar
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
8)
proses belajar siswa dalam berkolaborasi
berdasarkan petunjuk guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
9)
kemampuan guru dalam mengintruksikan salah
seorang siswa untuk membacakan komentar
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
10) kejelasan
komentar yang dibacakan siswa
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
11) kemampuan
guru dalam mengintruksikan siswa agar menulis ulang surat yang sudah ditulis
sesuai dengan komentar
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
12) proses
belajar siswa dalam memenuhi instruksi guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
3.
|
Pascaproses
pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1)
kemampuan guru dalam memberi bahan tindak
lanjut
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2)
respon siswa terhadap bahan tindak lanjut
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3)
kemampuan guru dalam memberi simpulan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4)
respek siswa terhadap simpulan yang diberikan
guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
5)
kemampuan guru dalam melaksanakan dan
mengawasi tes akhir
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6)
keikutsertaan siswa dalam tes akhir
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7)
kemampuan guru dalam mengakhiri kegiatan
pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
Jumlah Nilai 1 + 2 + 3 = 100
(observer I), 99 (observer II)
Rata-rata nilai
1 + 2 + 3 = 3,03 (observer I), 3 (observer II)
Jumlah indikator
|
Keterangan:
A
: mampu dengan nilai 3,1
- 4,0
B
: cukup mampu dengan nilai 2,1
- 3,0
C
: kurang mampu dengan nilai 1,1
- 2,0
D
: tidak mampu dengan nilai 0,1
- 1,0
Dampak dari meningkatnya aktivitas guru dan siswa dalam
KBM siklus I, hasil belajar siswa pun turut meningkat. Peningkatan ini
menunjukkan meningkatnya kemampuan siswa dalam memenuhi setiap tuntutan
pembelajaran. Adapun bukti hasil belajar masing-masing siswa tersebut, tertuang
pada tabel berikut.
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai
Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus I
No
|
Subjek
|
Siklus I
|
||
A
|
B
|
Jml
|
||
01
|
Subjek 01
|
3
|
3
|
6
|
02
|
Subjek 02
|
2
|
2
|
4
|
03
|
Subjek 03
|
3
|
2
|
5
|
04
|
Subjek 04
|
2
|
2
|
4
|
05
|
Subjek 05
|
2
|
2
|
4
|
06
|
Subjek 06
|
2
|
2
|
4
|
07
|
Subjek 07
|
3
|
2
|
5
|
08
|
Subjek 08
|
2
|
2
|
4
|
09
|
Subjek 09
|
3
|
2
|
5
|
10
|
Subjek 10
|
3
|
2
|
5
|
11
|
Subjek 11
|
3
|
2
|
5
|
12
|
Subjek 12
|
3
|
2
|
5
|
13
|
Subjek 13
|
2
|
2
|
4
|
14
|
Subjek 14
|
3
|
2
|
5
|
15
|
Subjek 15
|
3
|
3
|
6
|
16
|
Subjek 16
|
3
|
3
|
6
|
17
|
Subjek 17
|
3
|
2
|
5
|
18
|
Subjek 18
|
3
|
2
|
5
|
19
|
Subjek 19
|
3
|
3
|
6
|
20
|
Subjek 20
|
3
|
3
|
6
|
Jumlah
nilai
|
54
|
45
|
99
|
|
Rata-rata
nilai
|
2,7
|
2,25
|
4,95
|
Keterangan:
A
: Kemampuan menulis surat dengan bahasa yang baik dan benar.
B
: Kemampuan menulis puisi dengan memperhatikan ejaan.
Refleksi
hasil pelaksanaan tindakan siklus I, dilakukan secara berdiskusi antara guru
pelaksana tindakan dengan rekan sejawat yang bertugas sebagai pengamat
(observer). Adapun hasilnya, sebagai berikut.
1) Langkah-langkah
penggunaan pendekatan komunikatifuntuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat dengan pilihan kata yang tepat, belum
berlangsung sesuai dengan ketentuan. Hal ini disebabkan oleh guru baru
memahami, sedangkan implementasi baru saat ini. Akibatnya, bukan saja guru
merasa kaku tetapi juga tugas pokok dan fungsinya sebagai pembimbing dan
pengarah jalannya kolaborasi antarsiswa, kurang mampu dilakukan dengan baik.
2) Pemahaman
dan pengalaman siswa pun tidak jauh berbeda dengan guru. Itu sebabnya,
aktivitas belajar siswa kurang berlaku seperti yang diharapkan.
3) Masih
terdapat sebagian besar siswa yang kurang mampu memenuhi tuntutan pembelajaran.
Untuk
mengatasi masalah di atas, pada siklus II tim peneliti menyepakati upaya-upaya
sebagai berikut.
1) Guru
harus lebih memahami lagi langkah-langkah penggunaan pendekatan komunikatifdan
implementasinya dalam pembelajaran menulis surat.
2) Perencanaan
harus dibuat lebih sederhana dan memudahkan implementasi tugas masing-masing,
baik guru maupun siswa.
3) Guru
harus berusaha lebih menjelaskan langkah-langkah belajar siswa pada saat
berkolaborasi memenuhi tuntutan pembelajaran.
4) Selain
guru harus berperan sebagai pembimbing dan pengarah proses belajar siswa, ia
pun harus mampu memotivasi diri dan siswanya.
Hal ini sangat penting, agar satu sama lain dapat saling menyemangati.
b.
Langkah-langkah
Penggunaan Pendekatan komunikatifuntuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Surat pada Siklus II
Pada
siklus II pun, langkah-langkah penggunaan pendekatan komunikatifuntuk
meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat,
menempuh empat tahapanyang sama seperti pada siklus I, yakni: (1) merencanakan,
(2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi.
Berdasarkan
hasil pengamatan rekan sejawat ini, diperoleh beberapa catatan terhadap aktivitas
guru dan siswa, yakni sebagai berikut.
1) Guru
dan siswa mulai terbiasa berlaku seperti tuntutan dalam pembelajaran. Baik guru
maupun siswa, tidak lagi merasa kaku.
2) Proses
kolaborasi antarsiswa dalam menulis surat , dapat berlangsung dengan baik.
Dalam rangka itu, peran guru sudah dilakukan, baik sebagai pembimbing,
pengarah, maupun motivator bagi siswa. Itu sebabnya proses belajar siswa
menjadi terarah, dan penuh dengan semangat untuk mampu memenuhi setiap tujuan
pembelajaran.
Selain
mencatat beberapa hal di atas, rekan sejawat pun menilai aktivitas guru dan
siswa, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel
3
Nilai
Aktivitas Guru dan Siswa dalam KBM Siklus II
No
|
Aktivitas
guru dan siswa
|
Pengamat
I
|
Pengamat
II
|
||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
|
Prapembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) kemampuan
guru dalam mengondisikan kelas dan siswa
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2) keikutsertaan
siswa dalam mengondisikan kelas dan diri sediri
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3) kemampuan
guru dalam apersepsi
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4) keikutsertaan
siswa dalam kegiatan apersepsi
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
5) kemampan
guru dalam mengawasi tes
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
6) keikutsertaan
siswa dalam tes awal
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7) kemampuan
guru dalam menjelaskan langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
8) respon
siswa terhadap penjelasan guru
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
9) kemampuan
guru dalam memotivasi siswa sebelum proses pembentukan kompetensi
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
10) motivasi
siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
2.
|
Proses pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) kemampuan
guru dalam mempersiapkan bahan penugasan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2) kemampuan
guru dalam memberikan bahan penugasan secara kelompok
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3) aktivitas
siswa dalam kelompok ketika menerima bahan penugasan
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
4) kemampuan
guru membimbing dan mengarahkan siswa dalam kelompok
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
5) proses
belajar siswa dalam kelompok
|
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
6) kemampuan
guru dalam memberi solusi atas kesulitan siswa
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7) kemampuan
siswa dalam menerapkan solusi yang diberikan guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
8) kemampuan
guru dalam mengupayakan agar salah satu kelompok yang ditunjuk mau
mempertanggungjawabkan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
9) kemampuan
kelompok yang diminta pertanggung jawabkan hasil penugasan
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
10) kemampuan
kelompok yang tidak diminta pertanggungjawabkan dalam memberi tanggapan
|
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
11) kemampuan
guru dalam memberi komentar kepada kelompok yang diminta pertanggungjawabkan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
12) kemampuan
guru dalam memberi komentar pada kelompok yang diminta pertanggungjawabkannya
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
13) reaksi
siswa dalam menyikapi tanggapan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
3.
|
Pascaproses
pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) kemampuan
guru dalam memberi bahan tindak lanjut
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2) respon
siswa terhadap bahan tindak lanjut
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3) kemampuan
guru dalam memberi simpulan
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
4) respek
siswa terhadap simpulan yang diberikan guru
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
5) kemampuan
guru melaksanakan dan mengawasi tes akhir
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
6) keikutsertaan
siswa dalam tes akhir
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
7) kemampuan
guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran
|
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
Jumlah Nilai 1 + 2 + 3 = 86
(observer I), 78 (observer II)
Rata-rata nilai 1 + 2 + 3 = 2,9 (observer I), 2,6 (observer II)
Jumlah indikator
|
Keterangan:
A : mampu dengan nilai 3,1 - 4,0
B : cukup mampu dengan nilai 2,1 - 3,0
C : kurang mampu dengan nilai 1,1 - 2,0
D : tidak mampu dengan nilai 0,1 - 1,0
Sebagai
dampak dari meningkatnya aktivitas guru dan siswa dalam KBM, hasil belajar
siswa pun meningkat, yang menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dari siklus
sebelumnya, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 5
Rekapitulasi
Nilai Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus II
No
|
Subjek
|
Siklus
II
|
||
A
|
B
|
Jml
|
||
01
|
Subjek 01
|
4
|
3
|
7
|
02
|
Subjek 02
|
3
|
3
|
6
|
03
|
Subjek 03
|
3
|
3
|
6
|
04
|
Subjek 04
|
3
|
3
|
6
|
05
|
Subjek 05
|
3
|
3
|
6
|
06
|
Subjek 06
|
3
|
3
|
6
|
07
|
Subjek 07
|
3
|
3
|
6
|
08
|
Subjek 08
|
3
|
3
|
6
|
09
|
Subjek 09
|
3
|
3
|
6
|
10
|
Subjek 10
|
3
|
3
|
6
|
11
|
Subjek 11
|
4
|
3
|
7
|
12
|
Subjek 12
|
3
|
3
|
6
|
13
|
Subjek 13
|
3
|
3
|
6
|
14
|
Subjek 14
|
3
|
3
|
6
|
15
|
Subjek 15
|
4
|
3
|
7
|
16
|
Subjek 16
|
4
|
3
|
7
|
17
|
Subjek 17
|
3
|
3
|
6
|
18
|
Subjek 18
|
4
|
3
|
7
|
19
|
Subjek 19
|
4
|
3
|
7
|
20
|
Subjek 20
|
4
|
3
|
7
|
Jumlah
nilai
|
67
|
60
|
127
|
|
Rata-rata
nilai
|
3,35
|
3
|
6,35
|
Keterangan nilai untuk tiap indikator
:
Nilai 1,
berarti Tidak Mampu
Nilai 2,
berarti Kurang Mampu
Nilai 3,
berarti Cukup Mampu
Nilai 4,
berarti Hampir Mampu
Nilai 5, berarti
Mampu
A
: Kemampuan menulis surat dengan bahasa yang baik dan benar.
B : Kemampuan menulis
surat dengan ejaan yang tepat.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II,
diperoleh gambaran keberhasilan siklus II, yakni sebagai berikut.
1) Langkah-langkah
penggunaan pendekatan komunikatifuntuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat dengan pilihan kata yang tepat, sudah cukup
mampu dilakukan, baik oleh guru maupun siswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran
berlangsung cukup kondusif.
2) Masih
ada beberapa orang siswa yang kurang mampu memenuhi tuntutan pembelajaran.
Guna
mempertahankan yang sudah baik dan meningkatkan yang kurang baik, pada siklus
III direncanakan adanya upaya-upaya sebagai berikut.
1) Guru
harus berusaha membantu pemahaman beberapa orang siswa yang kurang mampu
memenuhi tuntutan pembelajaran, yakni dengan cara lebih membimbing dan
mengarahkannya hingga mereka mampu.
2) Untuk
mempertahankan dan meningkatkan keberhasilan siswa pada siklus II, tidak ada
cara lain kecuali guru harus lebih profesional dalam mengelola proses
pembelajaran menulis surat pada siklus
III.
c.
Langkah-langkah
Penggunaan Pendekatan komunikatifuntuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Surat pada Siklus III
Seperti
halnya pada siklus-siklus sebelumnya, pada siklus III pun, langkah-langkah
penggunaan pendekatan komunikatifuntuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat, menempuh tahapan yang sama, yakni: (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, (3) mengamati, dan (4) merefleksi.
Berdasarkan
hasil pengamatan rekan sejawat ini, diperoleh beberapa catatan dan penilaian
terhadap perilaku, baik guru maupun siswa, yakni sebagai berikut.
1) Guru
dan siswa sudah terbiasa dengan tuntutan dalam pembelajaran.
2) Proses
kolaborasi antarsiswa dalam menulis surat , dapat berlangsung lebih baik.
Selain
mencatat beberapa hal di atas, rekan sejawat pun menilai aktivitas guru dan
siswa, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 6
Nilai Aktivitas Guru dan
Siswadalam KBM Siklus III
No
|
Aktivitas
guru dan siswa
|
Pengamat
I
|
Pengamat
II
|
||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
|
Prapembentukan
kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) Kemampuan
guru dalam mengondisikan kelas dan siswa
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
2) Keikutsertaan
siswa dalam mengondisikan kelas dan diri sediri
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
3) Kemampuan
guru dalam apersepsi
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
4) Keikutsertaan
siswa dalam kegiatan apersepsi
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
5) Kemampan
guru dalam mengawasi tes
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
6) Keikutsertaan
siswa dalam tes awal
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
7) Kemampuan
guru dalam menjelaskan langkah-langkah belajar siswa dan tujuan pembelajaran
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
8) Respon
siswa terhadap penjelasan guru
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
9) Kemampuan
guru dalam memotivasi siswa sebelum proses pembentukan kompetensi
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
10) Motivasi
siswa untuk menempuh proses pembentukan kompetensi
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
2.
|
Proses pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5) Kemampuan
guru dalam menyajikan materi ajar dan memberikan contoh
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
6) Konsentrasi
siswa terhadap materi ajar dan contoh yang diberikan guru
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
7) Kemampuan
guru dalam membimbing siswa dalam menulis surat
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
8) Proses
belajar siswa dalam menulis surat.
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
9) Kemampuan
guru dalam memberikan instruksi pada siswa agar menulis surat sesuai dengan
ketentuan.
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
10) Proses
belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok ke dalam surat.
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
11) Kemampuan
guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam memenuhi intruksinya
|
|
√
|
|
|
√
|
|
|
|
|
12) Proses
belajar siswa berdasarkan solusi yang diberikan guru
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
9) Kemampuan guru
dalam mengintruksikan siswa agar menuliskan gagasan pokok ke dalam surat
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
10) Proses belajar siswa dalam menuangkan gagasan pokok
menjadi surat
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
11) Kemampuan guru dalam menggiring siswa agar
berkolaborasi untuk saling memberi dan menerima komentar
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
12) Proses
belajar siswa dalam berkolaborasi berdasarkan petunjuk guru
|
√
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
13) Kemampuan guru dalam mengintruksikan salah seorang
siswa untuk membacakan komentar
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
14) Kejelasan
komentar yang dibacakan siswa
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
15) Kemampuan guru dalam mengintruksikan siswa agar
menulis ulang suratyang sudah ditulis sesuai dengan komentar
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
16) Proses belajar siswa dalam memenuhi instruksi guru
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
3.
|
Pascaproses
pembentukan kompetensi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1) Kemampuan guru dalam memberi bahan tindak lanjut
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
2)
Respon siswa terhadap bahan tindak lanjut
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
3) Kemampuan
guru dalam memberi simpulan
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
4) Respek siswa
terhadap simpulan yang diberikan guru
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
5) Kemampuan
guru dalam melaksanakan dan mengawasi tes akhir
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
6)
Keikutsertaan siswa dalam tes akhir
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
7) Kemampuan
guru dalam mengakhiri kegiatan pembelajaran
|
√
|
|
|
|
√
|
|
|
|
Jumlah Nilai 1 + 2 + 3 = 132 (observer I), 131 (observer II)
Rata-rata nilai 1 + 2 + 3 = 4 (observer I), 3,96 (observer II)
Jumlah indikator
|
Keterangan:
A : mampu dengan
nilai 3,1
- 4,0
B : cukup mampu
dengan nilai 2,1 -
3,0
C : kurang mampu
dengan nilai 1,1 - 2,0
D : tidak mampu dengan
nilai 0,1 - 1,0
Berdasarkan hasil evaluasi, pada siklus III
pun kemampuan siswa meningkat, seperti tertuang pada tabel berikut.
Tabel 7
Rekapitulasi
Nilai Kemampuan Siswa Setelah KBM Siklus III
No
|
Subjek
|
Siklus
III
|
||
A
|
B
|
Jml
|
||
01
|
Subjek 01
|
5
|
5
|
10
|
02
|
Subjek 02
|
5
|
4
|
9
|
03
|
Subjek 03
|
5
|
4
|
9
|
04
|
Subjek 04
|
5
|
4
|
9
|
05
|
Subjek 05
|
5
|
5
|
10
|
06
|
Subjek 06
|
5
|
5
|
10
|
07
|
Subjek 07
|
5
|
5
|
10
|
08
|
Subjek 08
|
5
|
5
|
10
|
09
|
Subjek 09
|
5
|
5
|
10
|
10
|
Subjek 10
|
5
|
5
|
10
|
11
|
Subjek 11
|
5
|
5
|
10
|
12
|
Subjek 12
|
5
|
5
|
10
|
13
|
Subjek 13
|
5
|
4
|
9
|
14
|
Subjek 14
|
5
|
5
|
10
|
15
|
Subjek 15
|
5
|
5
|
10
|
16
|
Subjek 16
|
5
|
5
|
10
|
17
|
Subjek 17
|
5
|
5
|
10
|
18
|
Subjek 18
|
5
|
5
|
10
|
19
|
Subjek 19
|
5
|
5
|
10
|
20
|
Subjek 20
|
5
|
5
|
10
|
Jumlah nilai
|
100
|
96
|
196
|
|
Rata-rata nilai
|
5
|
4,8
|
9,8
|
Keterangan
nilai untuk tiap indikator :
Nilai 1,
berarti Tidak Mampu
Nilai 2,
berarti Kurang Mampu
Nilai 3,
berarti Cukup Mampu
Nilai 4,
berarti Hampir Mampu
Nilai 5,
berarti Mampu
A
: Kemampuan menulis surat dengan bahasa yang baik dan benar.
B
: Kemampuan menulis surat dengan ejaan yang tepat.
Setelah
melakukan refleksi terhadap hasil tindakan siklus III, diperoleh gambaran
sebagai berikut.
1) Langkah-langkah
penggunaan pendekatan komunikatifuntuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat pada siklus III, sudah sesuai dengan tuntutan.
2) Baik
guru maupun siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya, sudah mampu berlaku
menjalankan perannya masing-masing dalam pembelajaran menulis surat yang
disajikan dengan menggunakan pendekatan komunikatif.
3) Tidak
lagi ditemukan adanya siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya yang kurang mampu
memenuhi tuntutan.
Dengan
adanya beberapa catatan di atas, siklus perbaikan pembelajaran menulis surat
yang disajikan dengan menggunakan pendekatan komunikatifdi Kelas IV SD Negeri 2
Sukajaya, berkahir hingga siklus III.
d.
Peningkatan
Kemampuan Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajayadalam Menulis Surat Setelah
Digunakan Pendekatan Komunikatif
Adanya
peningkatan kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat dengan pilihan kata yang tepat setelah
digunakan teknik kolaborasi, baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III,
dapat diketahui dari hasil evaluasi masing-masing siklus, seperti tertuang pada
tabel berikut.
Tabel 8
Nilai
Kemampuan SiswaKelas IV SD Negeri 2 Sukajayadalam Menulis Surat Setelah Digunakan Pendekatan Komunikatif
No.
|
Subjek
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
||||||
A
|
B
|
Jml
|
A
|
B
|
Jml
|
A
|
B
|
Jml
|
||
01
|
Subjek 01
|
3
|
3
|
6
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
02
|
Subjek 02
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
4
|
9
|
03
|
Subjek 03
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
4
|
9
|
04
|
Subjek 04
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
4
|
9
|
05
|
Subjek 05
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
06
|
Subjek 06
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
07
|
Subjek 07
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
08
|
Subjek 08
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
09
|
Subjek 09
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
10
|
Subjek 10
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
11
|
Subjek 11
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
12
|
Subjek 12
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
13
|
Subjek 13
|
2
|
2
|
4
|
4
|
4
|
8
|
5
|
4
|
9
|
14
|
Subjek 14
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
15
|
Subjek 15
|
3
|
3
|
6
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
16
|
Subjek 16
|
3
|
3
|
6
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
17
|
Subjek 17
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
18
|
Subjek 18
|
3
|
2
|
5
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
19
|
Subjek 19
|
3
|
3
|
6
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
20
|
Subjek 20
|
3
|
3
|
6
|
4
|
4
|
8
|
5
|
5
|
10
|
Jumlah nilai
|
54
|
45
|
99
|
80
|
80
|
160
|
100
|
96
|
196
|
|
Rata-rata nilai
|
2,7
|
2,25
|
4,95
|
4
|
4
|
8
|
5
|
4,8
|
9,8
|
Keterangan nilai
untuk tiap indikator :
Nilai 1, berarti
Tidak Mampu
Nilai 2, berarti Kurang
Mampu
Nilai 3, berarti
Cukup Mampu
Nilai 4, berarti
Hampir Mampu
Nilai 5, berarti
Mampu
A
: Kemampuan menulis surat dengan bahasa yang baik dan benar.
B : Kemampuan menulis
surat dengan yang tepat.
H. Simpulan
dan Saran
a. Simpulan
Setelah melakukan pembahasan terhadap hasil penelitian
ini, akhirnya diperoleh simpulan guna menjawab pokok masalah yang diajukan
dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut.
1. Langkah-langkah
penggunaan pendekatan komunikatifuntuk meningkatkan kemampuan siswa Kelas IV SD
Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat , di mulai dengan menyusun rencana
pelaksanaan pembalajaran. Langkah selanjutnya, guru dan siswa melaksanakan
pembelajaran, sesuai dengan rencana. Sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran,
guru dan siswa melaksanakan evaluasi.
2. Kemampuan
siswa Kelas IV SD Negeri 2 Sukajaya dalam menulis surat meningkat setelah digunakan pendekatan
komunikatif.
b. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, diajukan
beberapa saran berikut.
1. Ada
baiknya bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan ini sebagai upaya perbaikan
pada materi yang sama maupun berbeda, mengadakan refleksi lebih dulu, agar
dapat dibuat suatu perencanaan yang tepat sasaran. Setiap langkah yang sudah
dilalui, hanyalah suatu contoh, dalam arti bukan standar. Oleh karena itu, modifikasilah
agar lebih baik guna mencapai tujuan yang diharapkan.
2.
Teknik ini akan lebih baik
jika digunakan bersamaan dengan pendekatan kompetensi, agar siswa mencapai
kompetensi yang diinginkan secara paripurna.
I. Daftar
Rujukan
Alwasilah, Chaedar dan Suzanna
Alwasilah. 2003. Menulis dengan Pendekatan
Komunikatif. Bandung: Khaifa.
Hardjodipuro, Adi. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas: Teori
dan Praktek. Yogyakarta: Insan Cendekia.
Hermawan, A. 2008. Cara Mudah Melaksanakan Penelitian Tindakan
Kelas Bagi Guru. Ciamis: Universitas Galuh Press.
Kemmis dan Taggart. 1988. Action Research Classroom.
Nababan, Diana. 2008. Menulis
Kreatif Karya Sastra. Jakarta: Gramedia.
Syamsuddin, A.R. Vismaia Damaianti.
2009. Metode Penelitian Tindakan.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar